
- This event has passed.

Hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan telah memasuki usia 50 tahun. Dalam rangka meningkatkan kerja sama antara Korea dan Indonesia, serta mempromosikan kolaborasi strategis di kawasan Asia Timur, Universitas Prasetiya Mulya melalui Pusat Studi Asia Timur (Centre for East Asian Studies/CEAS) menggelar kuliah umum bersama H.E. Park Jin, Mantan Menteri Luar Negeri Republik Korea (2022-2024) pada Jumat, 18 Oktober 2024, di CSIS Auditorium, Jakarta.

Dalam kuliahnya, Excellence Park menekankan peran Korea yang terus berkembang dalam pembangunan komunitas Asia Timur dan potensi kemitraan Korea-Indonesia dalam bidang pertahanan, ekonomi, keberlanjutan, dan pertukaran budaya.
Kedua negara memiliki setidaknya lima bidang untuk dieksplorasi dalam hal kerja sama. Dalam kerja sama pertahanan dan militer, Korea dan Indonesia harus fokus pada produksi senjata bersama dan transfer teknologi, seperti proyek jet tempur KF-21. Untuk bidang ekonomi dan perdagangan, elektronik, baja, dan otomotif merupakan sektor potensial untuk pertumbuhan ekonomi bersama.

Karena Indonesia berencana untuk mengembangkan ibu kota baru, Nusantara, bidang infrastruktur dan pembangunan perkotaan juga dapat menjadi kolaborasi yang layak bagi kedua negara. Bidang lainnya terkait perubahan iklim, serta bidang budaya dan pendidikan.

Direktur Eksekutif CEAS, Dr. Rizal Sukma, menyampaikan juga pentingnya hubungan yang lebih erat antara Korea dan Indonesia. Ia menandai peristiwa ini sebagai momen penting untuk meningkatkan hubungan regional dan membina dialog intelektual tentang dinamika yang terus berkembang di Asia Timur dan kemitraan Korea-Indonesia.

Setelahnya, acara dilanjutkan dengan peluncuran buku Keajaiban Sungai Han: Korea Selatan Mengguncang Dunia karya Dr. Sigit Aris Prasetyo.

Berikut beberapa cuplikan acara kuliah umum dan peluncuran buku.
Pusat Studi Asia Timur (CEAS) sendiri merupakan platform kolaboratif untuk mempelajari Asia Timur. PSAT didirikan pada Juni 2024. Pusat ini bertujuan untuk melakukan dan mempromosikan penelitian juga studi tentang perkembangan terkini di kawasan tersebut, untuk mengeksplorasi tantangan dan peluang bagi Indonesia, dan memberikan analisis kebijakan berbasis penelitian tentang bagaimana Indonesia dapat memperluas dan memperkuat keterlibatannya di Asia Timur.