PRASETIYA MULYA PUBLISHING

[Spesial Bulan Bahasa] Keterampilan Berbahasa #4 Menulis oleh Ivan Lanin

Prasetiya Mulya Publishing > Artikel > Category Pojok Bahasa > [Spesial Bulan Bahasa] Keterampilan Berbahasa #4 Menulis oleh Ivan Lanin
Spesial Bulan Bahasa Keterampilan Menulis oleh Ivan Lanin

Menulis Setiap Hari

Sebagai resolusi 2023, saya bertekad untuk membuat satu tulisan setiap hari, seberapa pun sibuknya saya hari itu dan seberapa pun pendeknya tulisan yang dihasilkan. Tekad itu mulai saya jalankan satu hari setelah Hari Natal 2022. Saya memilih Medium sebagai tempat menerbitkan tulisan-tulisan saya dan menargetkan 300—500 kata per tulisan. Sampai hari ini, niat itu masih dapat saya tunaikan.

Kemunculan ChatGPT pada November 2022 mendorong saya menetapkan resolusi itu. Saya ingin belajar bercerita (storytelling). Latar belakang pendidikan keteknikan membuat saya tidak terbiasa menulis dengan gaya lentur. Biasanya, tulisan saya berbentuk eksplanasi lugas yang kering rasa, yang dengan mudah dapat ditiru kecerdasan buatan. Cerita membuat tulisan manusia unik dan membedakannya dari tulisan mesin.

Dalam maraton menulis itu, tidak jarang saya termangu di depan aplikasi pengolah kata, menghadapi kertas kosong menjelang pukul 12 malam. Kepala saya riuh dengan ide, tetapi tiada satu huruf pun yang berhasil dituangkan. Salah satu cara yang sering saya lakukan ketika menghadapi kebuntuan penulis (writer’s block) adalah menulis dengan suara.

 

Menulis dengan Suara

Secara umum, berbicara lebih mudah daripada menulis. Keterampilan berbicara lebih dahulu dikuasai manusia dan merupakan keterampilan bawaan yang muncul secara alami.

Kita tidak merasa dituntut untuk terlalu terstruktur ketika berbicara dan dapat berpikir sambil melakukannya. Manfaatkan kemudahan ini. Ucapkan dan rekam gagasan kita dengan aplikasi perekam pada ponsel atau laptop. Lalu, gunakan rekaman itu untuk membuat tulisan.

Kemajuan teknologi membuat menulis dengan suara lebih mudah. Sekarang, banyak aplikasi yang menyediakan layanan transkripsi—penerjemahan suara menjadi tulisan—otomatis dengan lebih akurat, misalnya Salyns dari Prosa.ai yang saya gunakan. YouTube pun kini menyediakan transkrip otomatis untuk videonya dengan hasil yang cukup bagus.

 

Tiga Pelajaran Penting dari Maraton Menulis

Menulis setiap hari membuat saya menyadari tiga hal.

  • Selalu catat semua ide

Dahulu, saya sering meremehkan ide dan membiarkannya lepas. Sekarang, saya mencatat semua ide seremeh apa pun. Ide dapat muncul kapan saja dan dari mana saja—bacaan, obrolan, dan amatan. Tangkap ide ketika muncul dan rekam dalam catatan. Saya menggunakan ponsel untuk mencatat semua ide tulisan dalam bentuk frasa pendek atau pertanyaan.

  • Jangan terlalu banyak berpikir

Dahulu, saya terlalu banyak berpikir menunggu inspirasi cemerlang sebelum menulis. Sekarang, saya menulis apa saja yang terlintas di benak, dengan keyakinan bahwa tulisan dapat disempurnakan nantinya. Saya juga mencoba menulis dengan seolah-olah sedang menjelaskan ide kepada orang lain secara lisan. Ini membuat tulisan tampak lebih alami.

  • Tidak usah ingin sempurna

Dahulu, saya berusaha menggali setiap aspek ide dalam satu tulisan sebelum tulisan itu dianggap sempurna. Sekarang, saya mencoba realistis membuat tulisan berdasarkan target waktu penulisan. Saya percaya bahwa tulisan tidak sempurna yang selesai lebih baik daripada tulisan sempurna yang tidak kunjung rampung.

Setiap jenis tulisan memiliki karakteristik masing-masing yang disebut laras bahasa: sastra, kreatif, jurnalistik, bisnis, ilmiah, dan hukum. Hal yang sama dari semua jenis tulisan itu adalah satuan bahasa yang digunakan: wacana, paragraf, kalimat, kata, dan ejaan.

Kita mulai menulis apa pun dengan menertibkan pikiran dalam bentuk wacana lengkap, membaginya menjadi paragraf, merangkai kalimat dengan kata yang tepat, dan merapikan ejaan.

Sama seperti semua keterampilan lain, keterampilan menulis perlu dilatih. Berlatihlah menulis dan sebarkan gagasan.