Pada Rabu, 8 Januari 2025, Universitas Prasetiya Mulya menyelenggarakan pelantikan rektor baru Universitas Prasetiya Mulya, yakni Hassan Wirajuda, S.H., MALD., LL.M., SJD untuk periode 2025-2028. Pelantikan ini berlangsung kampus Universitas Prasetiya Mulya BSD City, Tangerang.
Pada kesempatan itu pula Universitas Prasetiya Mulya memperkenalkan beberapa pejabat baru. Di antaranya adalah Fathony Rahman, DBA (Wakil Rektor), Dr. rer. pol. Christiana Yosevina (Co-Provost 1), serta Stevanus Wisnu Wijaya, Ph.D. (Co-Provost 2). Rektor sebelumnya, Prof. Dr. Djisman Simanjuntak, kini menjadi Ketua Dewan Pengurus Yayasan Prasetiya Mulya periode 2025-2029.
Adapun pejabat-pejabat lain yang datang mencakup Prof. Dr. Stella Christie selaku Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Bidang Sains dan Teknologi serta Duta Besar Arrmanatha Christiawan Nasi selaku Wakil Menteri Luar Negeri.
Latar belakang Dr. Hassan Wirajuda
Pelantikan rektor baru Universitas Prasetiya Mulya Dr. Hassan Wirajuda terbilang unik. Pasalnya, sebelum mengisi posisi tersebut, beliau pernah menjabat sebagai diplomat profesional serta Menteri Luar Negeri. Kendati demikian, profesi ayahnya sebagai guru serta kedekatannya dengan dunia akademik turut membantu dirinya dalam membangun karir di bidang tersebut.
Latar belakang pendidikan Dr. Hassan Wirajuda pun tak perlu diragukan. Beliau merupakan lulusan Fakultas Hukum, Universitas Indonesia (UI). Kemudian, beliau menempuh pendidikan di program Foreign Service, Universitas Oxford, Fletcher School of Law and Diplomacy, serta Harvard University Law School. Tak sampai di situ, sang rektor menempuh pendidikan di bidang Hukum Internasional, University of Virginia Law School.
Prestasi yang ditorehkan tak hanya berasal dari lembaga pendidikan formal. Dr. Hassan Wirajuda memegang tiga bintang serta tanda jasa tertinggi. Antara lain Mahaputra Adipradana yang diserahkan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, Bintang Order of Sikatuna yang diberikan Presiden Filipina Aroyo Macapagal, serta The Grand Cordon of the Order of the Rising Sun pemberian Kaisar Naruhito dari Jepang.
Sebelum mendapatkan jabatan baru melalui pelantikan rektor baru Universitas Prasetiya Mulya, Dr. Hassan Wirajuda mendirikan serta mengisi posisi Kepala Pusat Studi Kebangsaan Indonesia (PSKI) sejak 2021 serta Dekan Sekolah Hukum dan Studi Internasional (SHSI) sejak 2022.
Pengalaman melimpah dan jam kerja tinggi di sektor hubungan internasional dan pemerintahan membuat Dr. Hassan Wirajuda layak menjabat sebagai rektor Universitas Prasetiya Mulya. Beliau pun berkomitmen untuk menghadirkan warna baru pada universitas melalui sejumlah langkah. Misalnya memperkuat jaringan serta kerja sama, mendekatkan dunia kampus dengan praktik, serta menjadikan universitas sebagai lembaga edukasi dan riset berskala nasional dan internasional.
Pusat studi Asia Timur sebagai inovasi Universitas Prasetiya Mulya
Sebagai rektor Universitas Prasetiya Mulya dengan berpengalaman, Dr. Hassan Wirajuda menyediakan dan mendukung inovasi terbaik untuk menunjang bidang akademik, terutama untuk program studi (prodi) Asia Timur. Universitas Prasetiya Mulya pun sudah menyediakan Pusat Studi Asia Timur atau PSAT. Keberadaannya pun diharapkan dapat membentuk pembentukan prodi di kampus.
PSAT saat ini ditujukan pada penelitian atau research untuk menopang materi pengajaran prodi. Dr. Hassan Wirajuda pun akan mengajukannya kepada Kementerian Pendidikan. Beliau siap juga untuk memberikan berbagai kebutuhan dan mendapatkan lampu hijau untuk lanjut mengelola selepas pelantikan rektor baru Universitas Prasetiya Mulya.
Hanya saja dalam pengembangannya, diperlukan penelitian mendalam di kawasan Asia Timur. Dr. Hassan Wirajuda menambahkan, mereka juga perlu menemukan ahli yang menguasai bidang politik, budaya, sosial, serta ekonomi di Tiongkok, Jepang, dan Korea.
Meski demikian, inovasi dalam studi Asia Timur tak serta-merta mengubah Universitas Prasetiya Mulya yang selama ini dikenal sebagai sekolah bisnis. Dr. Hassan Wirajuda dalam hal ini menegaskan tak ada perombakan drastis dari segi kebijakan kampus.
Pemilihan Asia Timur sebagai pusat pembelajaran baru berhubungan dengan kemajuan di berbagai sektor pada kawasan tersebut. Selain itu, studi terhadap kemajuan Asia Timur dapat dilakukan dari macam-macam sudut pandang. Salah duanya bisnis dan ekonomi yang berkembang pesat di sana selama beberapa tahun terakhir. PSAT dapat membantu mahasiswa memperoleh materi-materi baru dengan akses dan fasilitas yang lebih mudah.
Salah satu contoh yang Dr. Hassan Wirajuda jelaskan adalah kombinasi antara aplikasi teknologi lewat Artificial Intelligence (AI) dengan pengembangan gereja. Kerja sama lintas sektor seperti ini sangat umum ditemukan di Asia Timur, tetapi sayangnya masih jarang dijumpai di Indonesia.
Pengenalan kombinasi seperti ini dalam studi Asia Timur pun krusial dalam menjalankan perdagangan bebas. Pasalnya, terdapat keterlibatan berbagai bidang atau sektor seperti ekonomi, bisnis, dan investasi. Mendalaminya lewat PSAT di Universitas Prasetiya Mulya diharapkan menjadi langkah awal yang memungkinkan sejumlah pihak untuk mengikutinya.
Tak menutup kemungkinan pula Universitas Prasetiya Mulya menjadi wadah bagi mereka yang tertarik menelusuri sektor bisnis maupun ekonomi di Asia Timur. Dalam hal ini, pelantikan rektor baru Universitas Prasetiya Mulya pada Dr. Hassan Wirajuda menjadi harapan menjanjikan untuk keberhasilan di masa depan, baik bagi mahasiswa maupun rekan sesama akademisi.