Beberapa tahun ke belakang, perusahaan rintisan atau yang lebih dikenal dengan startup terus bertambah jumlahnya. Dengan meningkatnya jumlah perusahaan startup tentunya akan berdampak pada peningkatan lapangan kerja. Berdasarkan data yang dirilis Startup Ranking, Indonesia menempati peringkat keenam di seluruh dunia dengan total berjumlah 2.492 startup per 10 Mei 2023. Dengan jumlah sebanyak itu maka banyak mahasiswa yang berencana untuk berkarir di startup. Hal ini juga didukung dengan data dari MIKTI dalam risetnya tahun 2021 menyatakan sebanyak 49,5% karyawan yang bekerja di perusahaan startup merupakan generasi Z. Sebelum mulai berkarir di salah satu perusahaan startup, tentu mahasiswa wajib untuk memahami dinamika dan juga budaya di perusahaan startup yang akan dibahas berikut ini.
Dinamika startup
Di dalam setiap perusahaan termasuk startup tentunya terjadi dinamika atau perubahan yang terjadi setiap harinya. Berbeda dengan perusahaan pada umumnya, startup memiliki lingkungan yang bisa berubah dengan cepat sehingga orang-orang yang berada di dalamnya tentu harus bisa mengikuti perubahan dengan cepat. Selain lingkungan yang bisa berubah dengan cepat, semua karyawan yang bekerja di startup juga dituntut untuk bisa mengambil keputusan dengan cepat. Apalagi di era teknologi seperti sekarang ini tentunya kondisi di pasar juga akan lebih cepat berubah. Dengan perubahan yang serba cepat, perusahaan startup juga harus bisa lebih lincah atau fleksibel sehingga mudah beralih dan menyesuaikan dengan kondisi yang ada dibanding perusahaan yang lebih besar.
Budaya startup
Selain mengenal dinamika, mahasiswa juga wajib tahu tentang budaya kerja di startup yang jauh berbeda dengan perusahaan lainnya. Pertama, perusahaan startup memiliki struktur organisasi yang flat dan sedikit birokrasi membuat karyawan harus berkomunikasi secara langsung terhadap CEO atau pemilik startup. Startup juga mengedepankan nilai kolaboratif sehingga beragam masukan dari karyawan akan sangat dihargai.
Selanjutnya budaya startup adalah terbatasnya sumber daya yang membuat setiap karyawan dituntut untuk bisa bekerja secara multitasking. Selain itu, perusahaan startup juga terkenal memiliki budaya berpakaian kerja yang santai dibanding perusahaan lainnya yang wajib berpakaian formal. Bukan hanya berpakaian santai, komunikasi yang ada di startup juga terkesan informal dengan suasana kerja yang ramah untuk semua karyawan.
Setelah memahami dinamika dan juga budaya di startup, tentunya mahasiswa harus mempelajari banyak hal agar bisa beradaptasi dengan cepat ketika mulai berkarir di startup. Selain mahasiswa, pihak kampus juga harus menghadirkan berbagai program yang mendukung mahasiswa untuk bisa sukses di dunia kerja.
Hal inilah yang dilakukan kampus bisnis terbaik di Indonesia yaitu Universitas Prasetiya Mulya yang menghadirkan berbagai program seperti kursus, seminar, dan mentoring kepada mahasiswa agar bisa lebih matang dalam memasuki dunia kerja. Di bawah ini terdapat beberapa hal yang harus dilakukan mahasiswa sejak masih kuliah di kampus agar bisa bersaing dan cepat adaptasi di perusahaan startup.
Cara agar bisa bersaing dan cepat adaptasi di perusahaan startup
- Baca buku
Untuk bisa lebih mengenal startup maka mahasiswa bisa membaca buku yang membahas tentang startup. Ada berbagai judul buku yang bisa dipilih tetapi yang paling direkomendasikan untuk dibaca adalah The Lean Startup dan juga Zero to One.
- Ikut kursus atau webinar
Selanjutnya mahasiswa bisa mengikuti kursus, webinar, atau kegiatan kampus lainnya untuk bisa meningkatkan pengetahuan dan juga softskill yang dibutuhkan saat bekerja di startup. Bahkan bisa juga ikut program belajar di luar negeri karena akan memberikan banyak manfaat. Manfaat belajar di luar negeri untuk mahasiswa mulai dari mengembangkan diri, meningkatkan kemampuan bahasa asing, menambah relasi atau networking, hingga berpeluang kerja di luar negeri.
- Cari mentor
Hal lain yang bisa dilakukan mahasiswa yaitu mencari mentor di lingkungan kampus. Mentor yang dipilih bisa berasal dari dosen yang mengajar di kampus atau bahkan bisa juga memilih alumni. Pilihlah alumni yang sudah bekerja di startup sehingga bisa mendapatkan informasi yang lengkap.
- Temukan inspirasi
Inspirasi bisa diperoleh mahasiswa dari mana saja termasuk dari mahasiswa satu jurusan atau bahkan satu kampus. Di Universitas Prasetiya Mulya tentunya ada banyak sekali hasil karya dari mahasiswa yang bisa dijadikan sebagai pembelajaran mengenai perusahaan startup. Mulai dari hadirnya inovasi baru minuman yang dikenal dengan nama Robustea terbuat dari kulit buah kopi sehingga bisa lebih sehat karena rendah kafein sekaligus menambah penghasilan untuk petani. Selain itu, ada juga bank sampah digital yang dibuat mahasiswa STEM yang bisa memberdayakan masyarakat, meningkatkan ekonomi, dan juga melestarikan lingkungan.
Sebagai universitas swasta terbaik di Indonesia, Prasetiya Mulya menghadirkan sekolah berbasis sains, teknologi, teknik, dan juga matematika yang dikenal dengan STEM. Sekolah STEM menjadi pionir dalam pendidikan dan juga penelitian pada program STEMpreneur melalui pembelajaran kolaboratif dengan berbagai kegiatan. Dengan adanya program STEMpreneur ini diharapkan bisa mengembangkan produk yang berdampak langsung untuk masyarakat luas.