Kilas balik ke 1958, tepatnya pada 20 Januari, Indonesia dan Jepang sepakat untuk berdamai dan menjalin hubungan diplomatik Jepang-Indonesia. Kesepakatan ini semakin terwujud nyata melalui peran signifikan Jepang terhadap kemajuan perekonomian di Indonesia.
Sekitar sembilan tahun setelahnya, yakni 1967, Jepang menduduki peringkat pertama investor asing di Indonesia. Fakta tersebut juga dilengkapi dengan data yang menyebutkan bahwa Jepang adalah mitra dagang terbesar dalam konteks ekspor-impor Indonesia. Tentunya, kerja sama yang terjalin antara Indonesia dan Jepang kian terjalin harmonis seiring berjalannya waktu.
Bukti konkretnya adalah banyaknya tokoh Indonesia yang berupaya untuk memperkokoh hubungan bilateral diantara keduanya. Hingga pada 8 November 2023 kemarin, tiga tokoh Indonesia diundang ke Imperial Palace, Tokyo, Jepang oleh Kaisar Naruhito untuk menerima Bintang Tanda Jasa berkat kontribusi mereka dalam memperkokoh hubungan bilateral Indonesia-Jepang.
Salah satu dari ketiga tokoh membanggakan ini ialah Dr. Noer Hassan Wirajuda, Dekan Sekolah Hukum dan Studi Internasional (SHSI) Universitas Prasetiya Mulya. Beliau dianugerahi Grand Cordon of the Order of The Rising Sun, setelah berhasil meningkatkan serta mewujudkan hubungan kedua negara menjadi Kemitraan Strategis.
Kehadiran beliau juga ditemani oleh Mochamad Basuki Hadimuljono Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yang memperoleh penghargaan The Order of the Rising Sun Gold and Silver Star dan Profesor Djodjok Soepardjo dari Universitas Surabaya yang menerima penghargaan The Order of The Rising Sun Gold Rays with Neck Ribbon.
Add comment