Dalam era persaingan yang ketat ini, gelar sarjana tak lagi cukup untuk menonjol di dunia kerja. Semakin banyak perusahaan yang mencari kandidat yang tidak hanya memiliki pengetahuan akademis solid, tetapi juga pengalaman praktis dan relevan. Inilah mengapa program internship, atau magang, telah menjadi salah satu aspek kunci dalam mempersiapkan diri untuk memasuki dunia profesional. Magang bukan sekadar tugas, tapi peluang untuk dapat fast track dalam merintis karir. Di sinilah teori bertemu praktik, dan bukan hanya pelajaran, tapi juga petualangan. Kalau kamu lagi cari petualangan baru, pastikan baca artikel ini sebelum daftar magang ya!
First Impression Matters!
Ketika bahas impresi pertama, mungkin yang terlintas dalam pikiran adalah proses seleksi wawancara. Tapi tahukah kamu, first impression perusahaan sudah dimulai dari tahap seleksi berkas? Iya, Curriculum Vitae (CV) dan Cover Letter (CL) adalah cara memperkenalkan diri kepada perusahaan, hanya saja tidak secara verbal. “Di Prasmul, beruntungnya kita sudah diajarin cara buat CV dan CL sejak ospek. Jadi, sebenarnya dari awal sudah bisa tonjolin diri kita dari CV dan CL, terutama CL sih. Kalau aku, waktu itu jelasin pengalaman yang akan membuat diri aku unggul,” cerita Aulia Saiful Hadi saat mendaftarkan diri sebagai Legal Intern di BCA Digital.
Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah kapan kamu mendaftarkan diri. Timing itu penting, apalagi ketika kamu memiliki rencana untuk mendaftarkan diri ke perusahaan besar dan ternama. Pastinya lowongan yang dibuka akan diminati bukan hanya kamu, tetapi ratusan bahkan ribuan orang lainnya. “Semakin cepat kamu daftar, semakin besar chance untuk diterima,” ungkap Nathania Gunawan, Financial Risk Management Intern di Seabank.
Buat kamu yang mau coba magang, selain mempersiapkan CV dan CL, jangan sampai lupa dengan seleksi wawancara, karena itu juga penting untuk memperkuat impresi dan bikin perusahaan nggak bisa lupain kamu! Carissa, pemagang di Nestlé punya cara menarik yang bisa banget kamu ikutin nih. “Aku ikut program yang diadakan CDC (Career Development Center) Prasmul, seperti mock up FGD atau mock up interview yang bikin aku bisa dapat feedbacks tentang cara improve skill wawancara, dan akhirnya lolos seleksi magang di Nestlé,” saran Carissa Jesslyn, S1 Financial Technology 2020
Tidak Usah Malu-Malu, Ketuk Pintunya!
Siapa disini yang percaya dengan konsep Third Door? Third Door adalah konsep yang diperkenalkan oleh Alex Banayan dalam bukunya yang berjudul “The Third Door: The Wild Quest to Uncover How the World’s Most Successful People Launched Their Careers“. Banayan menggambarkan tiga pintu yang bisa diakses seseorang untuk mencapai kesuksesan. Pintu ketiga ini mungkin tidak terlihat atau terbuka pada awalnya, tetapi bergaul dengan orang-orang yang tepat dan kepintaran seseorang mencari peluang akan bisa membukanya.
Tidak perlu heran, secara tidak sadar banyak Prasmulyan juga sudah pernah dan terbukti bisa membuka pintu ini. Apakah kamu siap menjadi yang selanjutnya? Kalau nggak percaya, coba simak testimoni dari Aqila Tarisha Hakim, salah satu mahasiswi S1 Event 2020.
“Saat ada program wajib magang dari kampus, aku sama teman aku kepikiran untuk daftar di Brightspot Market. Kebetulan banget punya teman yang kenal orang disana. Mulai reach out dan akhirnya memberanikan diri untuk kenalan dengan pihak Brightspot Market. Setelah ngobrol, ternyata sempat ada Prasmulyan yang pernah magang di sana. Dia happy dengan kinerja mereka, dan ketika aku apply, berhasil diterima,” cerita Aqila, tenant relation intern yang berhasil pegang lebih dari 30 brand F&B di Brightspot Market.
Jangan salah, third door ini berbeda dengan ordal (orang dalam)! Perbedaannya terletak di effort yang kamu berikan agar pintu itu benar-benar terbuka. Selain keberanian berkenalan, kamu juga bisa ikutin tips dari Carissa! “Aku aktif ikut ke acara yang berkaitan dengan FMCG untuk networking dengan orang-orang yang punya ketertarikan yang sama, atau bahkan berkesempatan untuk kenalan dengan mereka yang sudah pernah internship di beberapa perusahaan FMCG,” tutup Carissa, Trade Spend Controller Intern.
Comfort Zone itu Bisa Diperluas!
Menjalankan internship tentu merupakan sebuah pengalaman yang menantang. Kita tidak hanya menjaga nama dan reputasi diri, tetapi juga almamater. Tetapi, segudang manfaat yang bisa dipetik dari pengalaman magang adalah alasan yang cukup untuk membuat diri kita step out of our comfort zone. Nah, kalau kamu kadang ragu untuk keluar dari zona nyaman, gimana kalau kita perluas saja zona nyaman kamu?
“Aku merasa semester lima kemarin senggang dan bikin aku mau coba cari experience baru, selain magang di Prasmul selama 1.5 tahun. Aku emang sengaja apply ke perusahaan luar karena mau ngerasain kerja dengan orang-orang luar negeri dan bisa tau working culture-nya.”
Della Bianchi, Creative & Research Intern at Socium Consultancy Singapore
Salah satu manfaat yang dirasakan ketika kita memperluas zona nyaman kita adalah kejutan seru yang mungkin kita dapatkan seiring berjalannya waktu. Kejutan yang dimaksud bisa berarti kesempatan baru seperti ini nih!
“Sebelum masuk magang, expect akan ada banyak kontrak yang di-drafting. Yang nggak expect itu, ada juga sesi pendampingan begitu ada laporan kasus yang masuk ke BCA Digital.”
Aulia Saiful Hadi, S1 International Business Law 2020
“Aku belajar sistem cross-cultural communication itu seperti apa. Komunikasi internasional itu nggak hanya tentang punya kosakata Bahasa Inggris, tetapi tentang bagaimana kita bisa memahami budaya dan berbaur dengan mereka.”
Della Bianchi, S1 Business 2021
“Aku sebelumnya juga sempat magang di Mandiri Taspen. Hal yang aku nggak aku expect adalah masih bisa berhubungan dengan mentor aku, walaupun sekarang udah nggak magang di sana. Mentor aku bisa jadi sosok kakak, sekaligus teman yang hobinya travelling kayak aku.”
Nathania Gunawan saat menjadi Financial Risk Management Intern di Mandiri Taspen
Gimana, sudah siap untuk memperluas zona nyaman dan membuka pintu ketiga? Sebelum mendaftarkan diri ke perusahaan impian kamu, ada satu titipan nih dari Aqila yang worth it untuk kamu catat dan ingat! “Internship tidak semenakutkan itu. Kalau kita sudah terbiasa dengan organisasi, sebenernya nggak jauh beda cara kerja dan komunikasinya. Ketika sudah masuk, wajib untuk inisiatif dan jangan takut mencoba. Memang akan susah, tetapi saat sudah selesai, pasti kamu akan lebih bangga dengan diri kamu sendiri,” tutup Aqila.
Add comment