“Saya pertama kali suka sama industri kopi karena melihat demand-nya. Dari anak muda sampai lansia pun suka ngopi dan nongkrong.”
Itulah bagaimana awal mula Muhammad Riezky Anindhitya terjun menjadi seorang entrepreneur. Momen tersebut berlangsung ketika ia tengah menyelesaikan studi S1 di Universitas Sumatera Utara.
Sembari menjalankan bisnisnya, naik turun pun sudah dialami oleh pria asal Medan ini. Diantara semuanya itu, masa pandemi dan bulan puasa menjadi yang paling membekas. “Pas awal-awal buka ada pandemi yang bikin down, terus masa puasa cuma buka dine in cuma di malam hari, untung punya karyawan yang gigih jualan,” Riezky bercerita. Ia pun mengaku senang memiliki tim yang solid.
Semangat pantang menyerah itu juga ia pelajari dari para entrepreneur tingkat dunia yang sudah membuktikan kemampuannya. Ia kerap membaca buku tentang bagaimana pola pikir Jeff Bezos, Steve Jobs, dan pengusaha sukses lainnya ketika menghadapi tantangan di bisnis mereka masing-masing.
Melihat perkembangan bisnisnya, Sukku Coffe & Space, yang cukup menjanjikan, ia bertekad untuk melakukan ekspansi dengan bantuan ilmu entrepreneurship dari MM Prasetiya Mulya. Ia menggali ilmu sebanyak-banyaknya dari para Faculty Member yang juga merupakan seorang praktisi. Salah satu yang paling berkesan adalah Prof. Djoko Wintoro, Ph.D., “Kalau dosen atau profesor lain itu mengajar menggunakan Power Point dari laptop, kalau beliau menggunakan proyektor yang ditunjukkan langsung dari kertas A4 dan digambar langsung dari sana.”
Selain pengajar, business plan sebagai pengganti tesis juga menjadi memori yang tak terlupakan bagi pria yang hobi kuliner ini. Kala itu, ia memanfaatkan pengetahuannya tentang industri kopi sebagai bahan diskusi.
“Saya melihat ada permasalahan pada proses hilirisasi, terutama saat petani mengeringkan biji kopi, jadi saya mengajukan ide untuk mengatasi masalah tersebut.”
Setelah melalui serangkaian proses penelitian bersama PT Alderon dan Dr. Serm Janjai dari Silpakorn University, lahirlah Solar Dryer Dome, sebuah kubah greenhouse yang dapat mengeringkan biji kopi dengan bantuan Artificial Intelligence (AI). Saat ini, mereka sedang mempersiapkan proses pendirian perusahaan dan sudah mengumpulkan beberapa third party guna mendukung prosesnya.
Biji kopi Indonesia itu cukup terkenal di dunia dan market demand-nya terus meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini, Indonesia yang terbesar keempat, harapannya bisa meningkat menjadi yang kedua ataupun yang pertama.
Add comment