Cerita Prasmul
New Found Glory, New Found Passion: Kisah Pivot Clarissa Auliani – Alumni Success Story

New Found Glory, New Found Passion: Kisah Pivot Clarissa Auliani – Alumni Success Story

When Passion Calls, Go for It!

Percaya nggak, Clarissa Auliani ternyata lulusan S1 Food Business Technology  Prasmul? Beda jauh banget, ya? Nah, ini semua dimulai karena Clarissa mengikuti passionnya untuk menjadi pemagang di Lilla, sub-business unit-nya Sociolla. Keberanian dan minatnya di bidang kecantikan menjadi bukti bahwa kadang, berbuah jalur menjadi langkah yang tepat.

Clarissa tidak merasa terbebani meski CVnya berkata ia bukan profesional di bidang branding dan pemasaran yang pada umumnya lulusan bisnis atau marketing. Sebab, pengalaman dan pembelajaran yang dia dapatkan selama kuliah membekali dirinya dengan keterampilan yang diperlukan untuk berhasil di industri ini.

“Menurutku, Prasmul benar-benar sangat menekankan teamwork dan collaboration–selalu make sure di segala projek yang diberikan pasti akan mendorong dan melatih kita untuk berkomunikasi yang efektif, serta harus bisa bekerja sama dengan banyak orang yang personality-nya juga beragam,” ungkap alumni yang suka membaca buku. 

Tapi eits, ternyata ilmu jurusannya sewaktu kuliah juga membantu dan bahkan jadi fondasi kuat untuk Clarissa berkembang. “Di Fakultas STEM, ada ilmu tentang inovasi yang menurutku relevan dengan job desc saat menjadi intern. Mata kuliah yang paling berguna buat aku sampai sekarang adalah Marketing Management, Consumer Behavior, dan Business Creation. Marketing management waktu itu adalah selective course untuk FBT, sama sekali nggak nyesel ambil matkul ini.”

A Dream Come True 

Clarissa Auliani

Setelah enam bulan menjadi pemagang di Lilla, Clarissa ditawari posisi tetap di sana dengan syarat pindah ke divisi Brand Operations. “Bersyukur banget atas kesempatan ini karena ternyata I was recommended by my direct supervisor dan diberi kesempatan untuk punya tanggung jawab yang lebih besar. Aku bener-bener belajar banyak banget yang baru dan lebih langsung hands-on dengan marketing touchpoints yang ada, misal digital marketing, visual and creative production, dan juga harus aware dan paham tentang inventory yang ada.”

Hingga akhirnya, di titik ini, di 2024, dimana Clarissa kini menjabat jadi Assistant Brand Manager. 

Since I was still young and still in the beginning of my career, ada baiknya explore divisi atau hal lain karena disinilah tempat kita belajar dan cari tahu sebenarnya kita lebih suka atau passionate di bidang apa.

Dreams Materialize Through Hard Work

Semakin tinggi jabatan seseorang, semakin besar pula tanggung jawab yang diemban.

“Sejak menjadi Assistant Brand Manager, aku punya job desc yang butuh tanggung jawab lebih besar lagi, jadi mulai start mengerjakan sesuatu yang sebelumnya belum diwajibkan oleh atasan untuk aku kerjakan dan juga bekerja sama dengan divisi-divisi yang sebelumnya belum pernah aku hubungi,” kata Clarissa.

Supaya tidak “stuck” dan tidak mudah puas diri, Clarissa memutuskan untuk mengasah dirinya. 

“Di luar jam kerja, aku juga banyak mengasah pengetahuan tambahan dengan follow marketing page di LinkedIn dan media sosial, saling sharing dengan beberapa teman yang bekerja juga di industri yang sejenis.” 

Di luar hal-hal itu, Clarissa juga mengikuti berbagai macam tren, yang lekat sekali dengan bidang branding dan marketing. “Aku harus aware dengan tren yang ada dan memikirkan plan apa saja yang akan dilakukan baik dalam jangka waktu dekat maupun untuk yang panjang,” tutupnya. 

Graciela

Add comment

Translate »