Cerita Prasmul
Beyond Experience, More than Money: Kegiatan Luar Kampus Untuk Self-Development Kamu

Beyond Experience, More than Money: Kegiatan Luar Kampus Untuk Self-Development Kamu

Sebagai anak muda, bisa dibilang kita hidup di era yang nggak lagi mengenal “batas”. Belum percaya? Cuma butuh sekitar 5 menit untuk kamu scrolling di social media dan menemukan berbagai macam ide dan peluang. 

Kadang, kita harus berpikir out of the box. Contohnya, pendidikan dan pelajaran tidak hanya berasal dari ruang kelas. Tentu saja, kuliah masih menjadi penting dan harus diprioritaskan. Namun, ada kalanya kita perlu keluar dari kotak bernama perkuliahan dan menjelajahi berbagai peluang, yang bisa jadi tidak akan kita dapatkan di jalur formal. Dari luar perkuliahan, baik itu organisasi, kerja sampingan, komunitas, dan lain sebagainya, kita akan punya wawasan yang lebih kaya dan menunjang masa depan.

Prasmulyan punya cerita-cerita tentang pengalaman mereka atau bahkan penghasilan di luar “kehidupan” mereka sebagai mahasiswa/i Prasetiya Mulya. Yuk, kita simak! 

The Business to Fulfill Yourself

Di zaman yang serba fleksibel ini, yang namanya hustling sambil kuliah bukan menjadi hal yang asing. Prasmulyan Anggie Limtomi dari program studi Business Management misalnya, yang menjalankan small business di bidang bakery. Bermula dari passion terhadap kue dan desserts,  Anggie juga mengaku kalau penghasilan yang didapatkan dari bisnis ini membantunya untuk jajan dan makan sehari-hari. Namun, Anggie tetap mengutamakan kuliah.

Mahasiswi angkatan 2020 tersebut juga membagi resep rahasia untuk tetap bisa menjalankan bisnisnya sambil berkuliah:

Simply kamu harus suka dan passionate sama bisnismu.

– Anggie

Selain Anggie, ada juga Daffa Azzana, yang menjalankan usaha B2B di bidang clothing. Bukan sekedar cek ombak, pemuda jurusan Branding ini menegaskan kalau bisnisnya sudah menetap dan memiliki sebuah toko offline di Tanah Abang.

“Mudah-mudahan terus bertahan sampai menjadi brand yang top of mind, khususnya di dunia wholesale/grosir Tanah Abang,” harapan tersebut juga dicapai Daffa tanpa mengusik kesibukannya di kampus. Setiap hari, kewajiban kampus harus tuntas lebih dulu, baru Daffa akan mengurus bisnis. 

“Alhamdulillah, sekarang sudah mulai bisa atur dan mengawasi bisnis dari jauh karena udah ada orang kepercayaan yang membantu sebagai operasional bisnis,” jelas Daffa yang bisa mendapatkan omset ratusan juta dalam sebulan. Ternyata, perjalanan menuju omset sebesar ini dimulai dari berjualan baju preloved ketika SMA lho! Sama seperti Anggie, Daffa tetap memprioritaskan pendidikan kuliahnya sebagai wujud tanggung jawab.

Asah Pola Pikir Lewat Lomba

Sophia Kineta, S1 Financial Technology 2020

Tidak hanya bisnis, mengikuti perlombaan di luar kuliah dapat memperkaya pengalaman serta pikiran. Ini yang dirasakan oleh Sophia Kineta, S1 Financial Technology 2020. Awalnya Sophia aktif mengikuti kegiatan organisasi di kampus seperti HIMA FIS. Di tahun kedua, ia mulai mengikuti berbagai lomba seperti equity research dan business case

“Awalnya aku iseng aja ingin coba hal baru, dan ternyata di lomba pertama yang aku ikuti, banyak sekali hal yang didapatkan. Selain dari sisi akademik, juga belajar cara kerja dalam tim, manajemen waktu, sampai dapat koneksi ke banyak orang-orang keren,” ujar Sophia. Bahkan, tidak kapok dengan pengalaman sebelumnya, mahasiswi SBE Prasmul ini mengaku ia juga ‘ketagihan’ ikut lomba. “Turns out aku nggak nyesel sama sekali karena setiap lomba ngasih aku pembelajaran yang beda-beda, dan tentunya ada bonus uang jajan tambahan waktu menang!” jelas Sophia.

Lagi-lagi, time management juga menjadi aspek penting. Saat mempersiapkan lomba-lomba ini, Sophia harus bisa membagi prioritas dengan tugas kuliahnya, juga mempersiapkan berbagai paper untuk bimbingan.

Momen Sophia memenangkan lomba bersama teman-teman Prasmul

Internship Gives You Immeasurable Insights!

Farrel Putra Cipta, S1 Business Mathematics 2021

Terjun ke lapangan adalah jalan terbaik untuk melihat keadaan industri secara langsung. Untuk pemuda-pemudi yang masih berkuliah atau bersekolah, magang menjadi pilihan yang pas untuk menyicipi dunia kerja.

Kesempatan magang sebagai Growth Marketing di AlloFresh diambil dan digunakan sebaik mungkin oleh Farrel Putra Cipta. Menurutnya, magang di pertengahan tahun kuliah merupakan sebuah kesempatan yang tidak bisa diambil semua orang sehingga jangan dilewatkan.

“Memang perlu relatif banyak waktu dan komitmen untuk menggabungkan kegiatan magang dalam aktivitas kuliah,” aku  mahasiswa jurusan Business Mathematics ini.

Akademis? Nggak Cuma di Kampus!

Ni Putu Mas Swandewi, S1 Digital Business Technology 2020

Kenalan dengan Ni Putu Mas Swandewi, Prasmulyan S1 Digital Business Technology yang pernah mengikuti semua kegiatan di luar kampus yang mungkin terlintas di kepalamu.

Saat ini, Swandewi tengah aktif di sebuah proyek dosen dan menjadi Asisten Lab Software Design Construction. Motivasinya? Tentu saja memperkaya keahlian.

“Uang cuma bonus,” ucap sang mahasiswi yang masuk Prasmul di 2020.

“Aku ikut berbagai macam lomba, organisasi, proyek, volunteer, kerja magang, itu karena aku punya rasa ingin tahu yang tinggi dan memang suka belajar hal baru.”

Spirit of learning ini ia dapatkan selama berproses di Prasmul. Baik itu dari dorongan dosen, peers, dan yang paling penting, tentu saja diri sendiri.

“Menurutku semasa kuliah ini adalah ladang untuk bisa belajar dan mencoba banyak hal baru dengan tujuan mengembangkan diri,” tambah perempuan yang tergabung dalam Asosiasi Peneliti Muda Indonesia tersebut.

Untuk Teman-teman Prasmulyan, YUK BISA YUK!

Nah, setelah melihat berbagai opsi kegiatan yang pernah diikuti Prasmul beserta pengalaman mereka masing-masing, apakah ada yang menarik perhatianmu? 

Ini dia  beberapa saran dan tips yang diberikan oleh Anggie, Daffa, Farrel, dan Swandewi buat Prasmulyan yang ingin aktif di samping aktivitas perkuliahan. 

“Keberanian buat mencoba sih,” sebut Sophia, yang juga disetujui oleh Anggie, Daffa, dan Farrel. Dan tentunya, harus dilengkapi dengan inisiatif dan komitmen untuk membuat skala prioritas. 

Farrel yang juga aktif di organisasi kampus menekankan bahwa membiasakan diri untuk konsisten menanam habit dan mengacu pada timeline adalah kunci darinya dalam mengatur porsi kegiatan. “Setelah beradaptasi dan belajar selama beberapa waktu, kegiatanku bisa berjalan baik, dan cara mengaturnya juga ternyata tidak sesulit yang sebelumnya dipikirkan.”

Selain itu, Swandewi juga berpendapat bahwa sebelum memulai, kita harus berani memutuskan untuk keluar dari zona nyaman dan mengenali potensi serta kemampuan diri. “Know your worth,” tutup Swandewi.

Add comment

Translate »