Cerita Prasmul
Clara Ferlin Halim: Brave is Her Fourth Name – Prasmulyan of the Month

Clara Ferlin Halim: Brave is Her Fourth Name – Prasmulyan of the Month

Clara Ferlin Halim

“Masa perkuliahan ini salah satu yang akan banyak memberikan pengaruh sepanjang studi bahkan karier aku. Jadi aku mau maksimalkan waktu, nggak hanya belajar di kampus, tapi juga bangun skills di kepanitiaan dan internship,” tutur Clara Ferlin Halim, mahasiswi Prasmul. Hmm.. setelah dipikir-pikir, ada benarnya juga dari apa yang diucapkan Clara karena kapan lagi bisa explore dan cobain banyak hal baru, juga bermanfaat secara bebas kalau bukan di dunia kampus. As a woman of her words, Clara juga tidak main-main dalam menulis perjalanannya di masa muda. Ia bergabung dalam banyak organisasi internal dan eksternal Prasmul seperti Gear Up, STANDOUT, AIESEC, TEDx, dan sekarang IISMA Scholarship. Yuk, intip perjalanannya di artikel ini.

A Whole New World 

Belum genap dua tahun sejak kedatangannya di Jakarta, Clara mendapatkan kesempatan dari IISMA Scholarship untuk menempuh studi ke Korea University, Korea Selatan. “Dari Batam ke Jakarta masih oke karena satu negara, tapi ini kan beda negara, orang tua aku di Indonesia, jadi butuh skill adaptasi yang tinggi juga,” ungkap Clara saat menceritakan proses transisi di perkuliahannya. 

Datang dari SMA asal Batam, menginjakkan kaki ke kampus yang berjarak 1,172 kilometer dari kehangatan rumah menjadi suatu hal yang membuat Clara gugup awalnya. Bagaimana tidak, banyak hal baru yang harus ia temukan, mulai dari suasana dan tempat tinggal, hingga pertemanan. “Karena pindah ke Jakarta dan ngekos sendiri, aku jadi harus mikir mau makan apa dan harus hitung budget sendiri. Jadi harus tahu sehari maksimal keluar uang berapa. Terus aku juga jadi lebih mandiri sih, itu perbedaan terbesarnya menurut aku,” ungkap mahasiswi asal SMA Mondial Batam ini. 

Potret kebersamaan Clara dan teman-teman IISMA di Korea Selatan

“Dari IISMA aku belajar untuk lebih berani dalam decision making, nggak kayak dulu yang masih labil.” 

Clara Ferlin Halim, S1 Food Business Technology 

Penasaran dengan rutinitas Clara selama di Korea? Mahasiswi yang sempat menyukai boyband BTS bercerita kalau cara hidup di Prasmul vs. Korea sangat berbeda, lho! Fun fact, setiap harinya, langkah kaki Clara bisa mencapai 10.000-20.000 langkah. “Jarak antar gedung di Korea University tuh jauh banget, sedangkan jarak antar kelas hanya 15 menit. Jadi aku setiap hari marathon,” canda Clara. Eits! nggak hanya cara hidup, tapi untuk mendapatkan kelas di kampus pun menjadi perbedaan yang Clara notis. “Kalau di Prasmul, kita udah dipaketin gitu kan mata kuliahnya, kalau di Korea University itu susah banget dapat kelas. Mau daftarkan diri ke satu kelas udah berasa kayak war tiket konser karena harus pasang alarm dan cepat-cepatan,” ujar Clara. 

Effort > Laziness 

Menempuh studi di negara asing tentu menjadi tantangan tersendiri. Terlebih ketika negara yang dituju menggunakan bahasa selain Bahasa Inggris. “Aku sebenarnya dari SD udah suka nonton drama Korea dan lagu-lagu Korea, jadi bisa basic Korean. Aku kira kemampuan aku udah lumayan, tapi ternyata begitu sampai di Korea, ternyata kacau bahasa aku,” ungkap mahasiswi dengan hobi makan dan nonton. Untungnya, setiap masalah selalu ada solusi. Di tengah studinya, Clara juga mengambil kelas Bahasa Korea hampir setiap harinya agar lebih fasih berkomunikasi dengan teman dan dosen. 

Kedekatan Clara dengan teman-teman barunya

“Aku merasa harus beraniin diri untuk ambil risiko. Aku sempat consider ulang tentang IISMA karena nanti harus ambil SP atau Semester Pendek dan mungkin lulusnya bisa terlambat. Tapi hal-hal seperti itu adalah hal yang bisa diatasi. Jadi aku belajar kalau ada opportunity di depan mata, ya ambil aja.”

Clara Ferlim Halim, angkatan 2021

Selama berada di Korea University, Clara juga mendapatkan inspirasi baru tentang cara belajar. “Satu hal yang ingin aku bawa ke Indonesia adalah aku ingin lebih rajin dan serius belajar. Aku lihat orang-orang Korea giat belajar, kalau ada teman di sebelahnya, tetap fokus, nggak ngobrol atau main HP selama pelajaran. Kalau ada pertanyaan juga benar-benar ditanya sampai dapat jawabannya,” cerita Clara.

Foto Clara dengan teman-teman TEDx

Selain sebagai IISMA Awardee, Clara juga menjabat sebagai Vice Chairman di TEDxUniversitasPrasetiyaMulya, lho! Rasanya gimana yah aktif dalam kepanitiaan tapi berada di belahan dunia lain? Tentunya menantang, dong! Tapi dengan dukungan orang-orang yang tepat dan usaha yang banyak, semua bisa berjalan lancar. “BPH TEDx itu bonding, supportive, dan pengertian banget. Walaupun aku IISMA, kalau ada tugas atau hal yang harus aku urus, aku siapkan waktu buat itu,” tutupnya.

Don’t Forget to Enjoy Life! 

Salah satu kegiatan refreshing versi Clara

Tenang, rutinitas Clara tidak selalu belajar, belajar, dan belajar! Clara juga sering jalan-jalan bersama teman-teman IISMA lainnya untuk melepas stress. Makan dan ngobrol adalah kegiatan favoritnya seusai mengerjakan tugas dan tanggung jawab di kampus. “Jadi ada group chat bareng anak-anak IISMA dan sering nanya siapa yang lagi kosong atau free,” ungkap Clara. 

Oh iya, Clara dan teman-teman IISMA lainnya kemarin sempat mendapatkan pengalaman sekali seumur hidup, lho! Mereka sempat menyaksikan Koyonjeon, sebuah kompetisi olahraga antar dua universitas terbaik di Korea Selatan, yaitu Korea University dan Yonsei University. Persaingan kedua kampus ini sudah ada sejak tahun 1956 dan masih berlanjut hingga hari ini. 

Potret Clara di Koyonjeon

“Di acara ini, ada pertandingan basket, soccer, ice hockey, dan rugby. Kemarin anak-anak IISMA bareng-bareng pergi ke stadium untuk nonton. Menurutku, yang memorable bukan karena pertandingannya, tapi karena orang-orang di Korea cinta banget sama universitas mereka. Saat Korea University menang, di jalan dekat kampus, banyak banget restoran yang menawarkan makanan gratis untuk merayakan kemenangannya,” cerita Clara, yang sempat menyaksikan pertandingan rugby dan soccer

Graciela

Add comment

Translate »