Cerita Prasmul
Kemampuan Analisa Data Bukan Lagi Keunggulan, Tapi Keharusan

Kemampuan Analisa Data Bukan Lagi Keunggulan, Tapi Keharusan

Sudah menjadi rahasia umum bila kemahiran di bidang analisa data dan berpikir kritis akan masuk ke jajaran skill paling dibutuhkan di 2030. Bahkan, di masa sekarang, keahlian tersebut sudah banyak dicari oleh perusahaan dari berbagai level.

Kondisi ini juga dialami oleh Brigitta Jubilin yang mencicipi beragam divisi menggunakan ilmu statistik, terutama pengolahan data.

Selama Ada Data, Disitu Ada Cerita

“Hal teknik Python dan SQL yang aku pelajari dari Prasmul memang sangat bermanfaat, tapi aku banyak belajar how to tell a story about the data saat magang.”

Brigitta saat sidang akhir

Brigitta mengawali kariernya dengan dipercaya menjadi Human Resource Intern di PT Sinarmas Cakrawala Persada dan kemudian mengenal lebih dalam terkait divisi yang sama di PT Sinarmas Distribusi Nusantara. Dari dua pengalaman ini, ia berkesempatan untuk mengaplikasikan ilmu yang ia pelajari di kelas pada kasus nyata.

Sebagai mahasiswa S1 Business Mathematics yang berkaitan erat dengan tools pengolahan data, ia sudah memiliki modal technical skills yang kuat. Brigitta mampu mengoperasikan Python dan SQL untuk memperoleh hasil analisa secara efisien. Akan tetapi, mengkomunikasikan hasil atau penemuan baru menjadi tantangan tersendiri baginya, “Ternyata, enggak sebatas olah data dan kasih lihat hasilnya, aku juga harus buat laporan dan presentasi, yang berarti harus ada alurnya sampai bisa jadi bahan decision making.”

Kala itu, ia diberi tanggung jawab untuk mengolah data karyawan, mulai dari gaji, bonus, hingga overtime. Berdasarkan data tersebut, ia harus menganalisa apakah benefit yang diberikan sudah sesuai dengan performa setiap karyawan.

Brigitta bersama teman-teman IISMA

Ada hal menarik lainnya dari mahasiswa yang sedang aktif gym ini. Ia selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas diri, salah satunya dengan mempelajari tools baru, “Aku juga belajar sendiri cara mengoperasikan Looker Studio.” Tak hanya itu, ia juga menimba ilmu ke Inggris melalui IISMA dengan mengambil jurusan Business Analytics di Lancaster University.

Beda Divisi, Beda Kondisi

Saat ini, ia sedang aktif menduduki posisi sebagai E-commerce Intern di PT Swalayan Sukses Abadi (The Foodhall ID). Di pekerjaan yang baru ditekuni selama kurang lebih empat bulan ini, ia diminta untuk memanfaatkan ilmunya dalam menganalisa penjualan produk. “Sehari-hari, aku handle data sales, di bagian e-commerce, yang tugasnya cari barang yang lagi on-demand,” Brigitta bercerita.

Brigitta saat magang

Namun, tanggung jawabnya bukan berfokus pada memberi informasi kepada perusahaan terkait produk mana saja yang diminati, melainkan juga mencari tahu bagaimana performanya di bulan-bulan berikutnya, serta perbandingannya dengan produk lainnya. Ia juga menambahkan, “Karena harus gali lebih dalam, critical thinking aku benar-benar diasah dan dipakai.”

Ternyata, suatu skill dapat memiliki dampak yang luar biasa di berbagai kondisi ya!

Add comment

Translate »